Utilization of Tamarind Seeds as Coagulant to Treat Tofu Wastewater

Authors

  • Andi Mohamad Yusuf Universitas Trisakti
  • Ratnaningsih Ruhiyat Universitas Trisakti
  • Rositayanti Hadisoebroto Universitas Trisakti

DOI:

https://doi.org/10.55448/ems.v3i2.66

Keywords:

Tamarind Seeds, Tofu Wastewater, Natural Coagulant

Abstract

The purpose of this study was to determine the effectiveness of tamarind seeds in removing pollutant parameters in tofu wastewater produced in the process of making tofu. The parameters to be reduced are BOD, COD, TSS, and turbidity. Variations in coagulant doses used in this study were: 2g/L, 3g/L, 4g/L, and 5g/L. With a coagulation speed of 200 rpm for 3 minutes and a flocculation speed of 120 rpm for 14 minutes with a settling time of 60 minutes. The results showed that tamarind seeds were able to reduce BOD, COD, TSS, and turbidity at a dose of 4 g/L with a pH of 8. The results showed a decrease in turbidity parameters with an initial value of 950 NTU to 151 NTU with an efficiency of 84% removal, TSS parameter with initial value of 662 mg/L becomes 143 mg/L with 78% removal efficiency, COD parameter with initial value of 2987 mg/L becomes 533 mg/L with 82% removal efficiency, and BOD parameter with initial value of 1994 mg/L to 361 mg/L with a removal efficiency of 82%. These results indicate that COD and BOD are still above the quality standards set by the government and further research is needed.

References

Ancela W. 2020. Pemanfaatan Serbuk Biji Asam Jawa (Tamarindus indica) sebagai Biokoagulan untuk Menurunkan Kadar TSS, COD, dan Kekeruhan dalam Limbah Cair Tahu. Bekasi(ID): Universitas Pelita Bangsa.

Aprilianti, Wafak Wahyudin. (2020). Pengaruh Pembubuhan Tawas sebagai Koagulan terhadap Penurunan Biological Oxygen Demand Air Limbah Tahu di Dusun Bunsyafaah Desa Puyung Kecamatan Jonggat Lombok Tengah. Mataram(ID): Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL) Mataram.

Ardie, Wahyu Nugroho. 2009. Optimasi Penggunaan Koagulan pada Pengolahan Air Limbah Batubara. Depok (ID): Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.

Ayu, Khafidha Rachamania. 2020. Efektivitas Kombinasi Serbuk Biji Kelor (Moringa Oleifera L.) dengan Serbuk Biji Flamboyan (Delonix Regia R.) sebagai Koagulan Alami untuk Menurunkan BOD, COD, TSS dan kekeruhan pada Limbah Cair Industri Tahu. Surabaya(ID): Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Enrico, Bernard. 2008. Pemanfaatan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica) sebagai Koagulan Alternatif dalam Proses Penjernihan Air limbah Industri Tahu. Medan(ID): Universitas Sumatera Utara.

Husin, A. 2003. Pengolahan Air Limbah Industri Tahu menggunakan Biji Kelor (Moringa oleifera) sebagai Koagulan. Laporan penelitian Dosen Muda Fakultas Teknik Universitas Sumatra Utara.

Januardi, Robin, Tri Rima Setyawati, dan Mukarlina. 2014. Pengolahan Air Limbah Tahu menggunakan Kombinasi Serbuk Kelor (Moringa oleifera) dan Asam Jawa (Tamarindus indica). Pontianak(ID): Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura.

Kaswinarni, F. 2007. Kajian Teknis Pengolahan Limbah Padat dan Cair Industri Tahu. (Tesis). Semarang: Program Study Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No.5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah. Jakarta(ID): Kementerian Lingkungan Hidup.

Ningsih, Riyan. 2011. Pengaruh Pembubuhan Tawas dalam Menurunkan TSS pada Air Limbah Rumah Sakit. Pontianak(ID): Universitas Tanjung Pura.

Nurlina, Titin Anita Zahara, Gusrizal, dan Indah Dwi Kartika. 2015. Efektivitas Penggunaan Tawas dan Karbon Aktif pada Pengolahan Air limbah Industri Tahu. Pontianak (ID): Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No.5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah.

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Pradana TD, Suharsono S, Apriansyah A. 2018. Pengolahan limbah cair tahu untuk menurunkan kadar TSS dan BOD. Jurnal Vokasi Kesehatan. 4(2): 56-62

Presiden Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta(ID): Presiden Republik Indonesia.

Putra, Riko, Buyung Lebu, MHD Darwis Munthe, dan Ahmad Mulia Rambe. 2013. Pemanfaatan Biji Kelor sebagai Koagulan pada Proses Koagulasi Limbah Cair Industri Tahu dengan Menggunakan Jar Test. Medan(ID): Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Ratnani, R. D.. 2011. Kecepatan Penyerapan Zat Organik pada Air limbah Industri Tahu dengan Lumpur Aktif. Semarang(ID): Universitas Wahid Hasyim Semarang.

Saputroh ASA, Priscilla MV, Susilowati T. 2020. Kajian efektivitas bioflokulan pati biji asam jawa terhadap penurunan kadar COD limbah air tahu. Journal of Chemical and Process Engineering. 1(1): 22-28.

Sri, Rozanna Irianty, Fenti Kartiwi, dan Devi Candra. 2011. Pengolahan Air limbah Tahu Menggunakan Biji Kelor (Moringa Oleifera Lamk). Pekanbaru (ID): Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Binawidya.

Sugiharto S. 2014. Dasar-dasar pengelolaan air limbah. Depok(ID): Universitas Indonesia Press.

Published

2022-08-16

How to Cite

Yusuf, Andi Mohamad, Ratnaningsih Ruhiyat, and Rositayanti Hadisoebroto. 2022. “Utilization of Tamarind Seeds As Coagulant to Treat Tofu Wastewater”. Jurnal Ekologi, Masyarakat Dan Sains 3 (2): 3-9. https://doi.org/10.55448/ems.v3i2.66.

Similar Articles

1-10 of 15

You may also start an advanced similarity search for this article.