Perkembangan Livelihood Menongkah Suku Duano menjadi Festival Budaya Masyarakat Indragiri Hilir

Penulis

  • Vitasari Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Viktor Amrivo Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Khodijah Ismail Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • T.Ersty Yulikasari Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

DOI:

https://doi.org/10.55448/ems.v4i1.89

Kata Kunci:

Penghidupan, Bio-fisik, Menongkah, Budaya, Suku Duano

Abstrak

Kegiatan menongkah pada awalnya menjadi livelihood utama Suku Duano untuk memenuhi kebutuhan hidup karena terjadinya degradasi lingkungan yang menimbulkan perubahan bio-fisik yang menyebabkan Suku Duano tidak lagi dapat mengarungi lautan untuk menangkap ikan sehingga menetap dengan menangkap kerang darah (Anadara granosa) yang berlimpah pada daerah lumpur Indragiri Hilir. Kegiatan menongkah dilakukan menggunakan papan tongkah sebagai tumpuan menangkap kerang diatas lumpur. Papan tongkah digunakan sebagai bentuk adaptasi teknologi oleh Suku Duano terhadap lingkungan bio-fisik yang berlumpur. Livelihood dengan menongkah telah dilakukan sejak dahulu kala secara turun-temurun oleh masyarakat Suku Duano, sehingga budaya menongkah Suku Duano merupakan warisan yang perlu dilestarikan. Dengan dukungan pemerintah, kegiatan menongkah dijadikan sebagai salah satu festival budaya tahunan yang masuk dalam kalender wisata budaya Provinsi Riau. Lingkungan yang menjadi habitat kerang darah (Anadara granosa) perlu dijaga agar eksistensi livelihood dan kebudayaan Suku Duano dalam menongkah tetap terjaga.

Referensi

Amrifo, V. 2014. Perubahan Lingkungan, Budaya, dan Penghidupan Suku Duano di Muara Indragiri Riau. 214.

Arman, D. 2017. Menongkah Kerang, Tradisi Orang Laut Inhil. Kementeriaan Pendiidikan Dan Kebudayaan. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/menongkah-kerang-tradisi-orang-laut-inhil/

Hasibuan, Z. A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi?: Konsep, Teknik, Dan Aplikasi. Fasilkom Universitas Indonesia. https://www.slideshare.net/ismiislamia/metodologi-penelitian-ilmu-komputer-zainal-ah-phd-2007

Indragirione. 2019. Suku Duano, Suku Asli Kabupaten Indragiri Hilir, Menantang Alam Mencari Kerang. Indragirione.Com. https://www.indragirione.com/2019/11/suku-duano-suku-asli-kabupaten-indragiri-hilir-menantang-alam-mencari-kerang

Mediacenter Riau. 2017. “Menongkah Heritage”, Warisan Budaya di “Negeri Seribu Parit.” Mediacenter.Riau.Go.Id. https://mediacenter.riau.go.id/read/33284/menongkah-heritage-warisan-budaya-di-negeri-s.html

Pratama, Y. 2022. Sejarah Suku Duano Kampung Laut. Kompasiana. https://www.kompasiana.com/yudapratama3273/6378ac2e08a8b53feb6cce32/sejarah-suku-duano-kampung-laut

Pratiwi, N. H. 2016. “MENONGKAH KERANG” (Indragiri Hilir dalam pandangan Budaya). Warta Sejarah. https://wartasejarah.blogspot.com/2016/06/menongkah-kerang-indragiri-hilir-dalam.html

Ramdani, A. 2021. Mengenal Suku Duanu dan Budaya Menongkah Kerang di Inhil Riau. Tribun Pekanbaru Wiki.Com. https://tribunpekanbaruwiki.tribunnews.com/2021/01/05/mengenal-suku-duanu-dan-budaya-menongkah-kerang-di-inhil-riau?page=2

Steward, J. 1955. The Concept and Method of Cultural Ecology. New York University Press.

Unduhan

Diterbitkan

03-07-2023

Terbitan

Bagian

Artikel Ulasan

Cara Mengutip

Vitasari, Viktor Amrivo, Khodijah Ismail, and T.Ersty Yulikasari. 2023. “Perkembangan Livelihood Menongkah Suku Duano Menjadi Festival Budaya Masyarakat Indragiri Hilir”. Jurnal Ekologi, Masyarakat Dan Sains 4 (1): 38-43. https://doi.org/10.55448/ems.v4i1.89.