Keterlibatan Perempuan Kamboja dan Indonesia dalam Pembangunan Lingkungan Komoditas Hutan pada Program UN-REDD+

Penulis

  • Vitasari Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Khodijah Ismail Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Viktor Amrivo Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • T.Ersty Yulikasari Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

DOI:

https://doi.org/10.55448/ems.v4i1.90

Abstrak

Program UN-REDD+ memiliki tujuan pengurangan emisi hutan serta peningkatan cadangan karbon alami dengan memperhatikan isu  kesetaraan gender. Permasalahan kesetimpangan antara laki-laki dan perempuan dalam pengelolaan hutan menjadi kekhawatiran baik di Kamboja maupun di Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana keterlibatan perempuan serta faktor apa saja yang mempengaruhi keterlibatan tersebut. Setelah dilakukan review dari tulisan-tulisan terdahulu didapatkan hasil bahwa partisipasi perempuan di Kamboja maupun di Indonesia tidak memiliki perbedaan yang signifikan, yaitu perempuan hanya terlibat sebagian dalam program REDD+. Belum aktifnya ketelibatan perempuan digambarkan oleh dominasi kaum laki-laki dalam kelembagaan pengelolaan hutan, di mana perempuan hanya terlibat sebagian atau bahkan tidak terlibat. Rendahnya partisipasi mereka dikarenakan tingkat pengetahuan perempuan yang rendah, terbatasnya akses untuk mendapatkan pengetahuan dan kesempatan dalam pertemuan dan pengambilan keputusan serta budaya masyarakat yang hirarkis dan norma tradisional yang mengakar tentang perbedaan peran perempuan dan laki-laki dimana peran publik harus kepada laki-laki dan perempuan dalam kegiatan domestik. Hal ini dapat menjadi perhatian bersama bahwa keadilan bagi kaum perempuan khusunya dalam pembangungan lingkungan komoditas hutan masih perlu untuk ditingkatkan.

Referensi

Agarwal, B. 2001. Participatory Exclusions, Community Forestry, and Gender: An Analysis for South Asia and a Conceptual Framework. World Development, 29(10), 1623–1648.

Arwida, S. D., Maharani, C. D., Basnett, B. S., & Yang, A. L. 2017. Pertimbangan terkait gender dalam pengembangan indikator REDD+?: Pelajaran dari Indonesia Shintia. Cifor.Org Infobrief, 172. https://doi.org/10.17528/cifor/006401

Astin, L. A. 2020. Perempuan dan Lingkungan?: Keterlibatan Perempuan Kamboja dalam Program UN- REDD+ Periode 2008-2019. Jurnal Hubungan Internasional, 13(2), 313. https://doi.org/10.20473/jhi.v13i2.21294

Bradley, A., Setyowati, A. B., Gurung, J., Yeang, D., Net, C., Khiev, S., & Brewster, J. 2013. Gender and REDD+?: An Assessment in the Oddar Meanchey Community Forestry REDD + Site , Cambodia. January. https://www.wocan.org/resource/gender-and-redd-an-assessment-in-the-oddar-meanchey-community-forestry-redd-site-cambodia/

Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang. 2020. No Title. Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang. https://dlh.semarangkota.go.id/manfaat-hutan-bagi-keberlangsungan-hidup-manusia-dan-lingkungan/

Elmhirst, R., & Bernadette P. Resurreccion. 2012. Gender , Environment and Natural Resource Management?: New Dimensions , New Debates. May. https://doi.org/10.4324/9781849771436

Global Forest Watch (GFW). 2020. Forest Cover. Globalforestwatch. https://data.globalforestwatch.org/

Gurung, J. D., & Quesada-Aguilar, A. (2009). Gender-Differentiated Impacts of REDD to be addressed in REDD Social Standards. CARE International and Climate Community and Biodiversity Alliance.

Gurung, J. D., Regional, A. K., & Chief, D. G. 2013. Women ’ s Inclusion in REDD + in Cambodia Lessons from Good Practices in Forest , Agriculture and Other Natural Resources Management Sectors. September. https://redd.unfccc.int/uploads/2234_23_final_draft_cambodia_gender_and_redd_report_dec_2013_-_copy.pdf

Gurung, J., Giri, K., Setyowati, A. B., & Lebow, E. 2011. Getting REDD+ Right For Women?: An Analysis of the Barriers and Opportunities for Women ’ S Participationin The REDD+ Sector in Asiagetting REDD + Right for Women an Analysis of the Barriers and Opportunities for Women ’ S Participationin the REDD+ Sector. September. https://www.climatelinks.org/resources/getting-redd-right-women-analysis-barriers-and-opportunities-womens-participation-redd

Ismail, R., & Astuti, R. 2011. Jalan panjang penataan kembali kebijakan kehutanan di indonesia. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).

Marcoes, L. 2015. chieving Gender Justice In Indonesia’s Forest And Land Governance Sector: How Civil Society Organisations can Respond to Mining and Plantation Industry Impacts. The Asia Foundation. https://asiafoundation.org/resources/pdfs/%0AIDGenderJusticeForestry.pdf

Menteri Kehutanan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor?: P.65/Menhut-II/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.11/Menhut-II/2009 tentang Sistem Silvikultur dalam Areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Produksi. 86, 139.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.8/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016 tentang Perhutanan Sosial. Kementertian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, 53(9), 1–45.

Pratiwi, W., Markum, & Setiawan, B. 2018. Peran Perempuan dalam Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Dongo Baru Kabupaten Lombok Timur. In Universitas Mataram Repository. http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/5999

Rochmayanto, Y., & Pebriyanti, K. 2013. Peranan Gender dalam Adaptasi Perubahan Iklim Pada Ekosistem Pegunungan di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Analisis Kebijakan Kehutanan, 10(3), 203–213.

Royer, S. De, Noordwijk, M. V., & Roshetko, J. M. 2018. Does Community-Based Forest Management in Indonesia Devolve Social Justice or Social Costs? International Forestry Review, 20(2), 167–180.

Scorviana, N., & Setiadi, H. 2018. Strategi Perempuan Dayak Ngaju dalam PrograM REDD + di Kalimantan Tengah. Pendidikan Lingkungan Dan Pembangunan Berkelanjutan, XIX, 1–21. https://doi.org/http://doi.org/10.21009/PLPB.191.01

Setyowati, A. 2012. Ensuring that women benefit from REDD. Unasylva, 1(1), 239.

Sunderland, Terry, Achdiawan, R., Babigumira, R., Ickowitz, A., Paumgarten, F., Reyes-García, V., & Shively, G. 2014. Challenging Perceptions about Men, Women, and Forest Product Use: A Global Comparative Study. World Development, 64(December), S56-66.

Tobing, S. F. L., Maharani, C., Napitupulu, L., Affandi, D., & Jasnari. 2021. Partisipasi Perempuan dalam Hutan Adat?: Studi Kasus di Sumatra & Riau. WRI Indonesia. www.wri-indonesia.org/id/%0Apublication/partisipasi-perempuan-dalam-hutan-adat

Wornell, E., Tickamyer AR, & S, K. 2015. Gender mainstreaming principles in Indonesia’s REDD+ program a document analysis. Journal of Sustainable Development, 8(8), 159.

Unduhan

Diterbitkan

03-07-2023

Terbitan

Bagian

Artikel Ulasan

Cara Mengutip

Vitasari, Khodijah Ismail, Viktor Amrivo, and T.Ersty Yulikasari. 2023. “Keterlibatan Perempuan Kamboja Dan Indonesia Dalam Pembangunan Lingkungan Komoditas Hutan Pada Program UN-REDD+”. Jurnal Ekologi, Masyarakat Dan Sains 4 (1): 44-53. https://doi.org/10.55448/ems.v4i1.90.