Asosiasi Antara Lamun Dengan Gastropoda
DOI:
https://doi.org/10.55448/ems.v2i2.19Keywords:
seagrass, asosiation, gastropodsAbstract
Ekosistem padang lamun merupakan salah satu ekosistem yang berperan penting pada pesisir laut yang bekerja sama dengan ekosistem terumbu karang dan hutan bakau. Padang lamun memiliki banyak manfaat dan peranan bagi kehidupan manusia diantaranya yang utama adalah pada bidang perekonomian dan pangan. Selain untuk keberlangsungan hidup manusia, lamun juga bermanfaat untuk hewan-hewan atau berbagai biota laut sebagai tempat hidup dan mencari makan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk membahas peranan padang lamun sebagai tempat tinggal berbagai biota laut khususnya gastropoda. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dan dengan data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah terdapat gastropoda Thalassia hemprichii yang berasosiasi dengan lamun secara positif dan bertipe penyebaran secara berkelompok. Padang lamun membutuhkan gastropoda untuk membantu pada saat lamun berfotosintesis, sedangkan gastropoda membutuhkan lamun sebagai sumber makanannya.
References
Alfathoni, MHT, Karlina I, Jaya YV. 2017. Hubungan kerapatan lamun terhadap kelimpahan gastropoda di Desa Tanjung Siambang, Dampak Tanjungpinang Kepulauan Riau. Jurnal Kelautan. 1(1):6.
Ambalika, I. 2005. Asosiasi Gastropoda Di Ekosistem Padang Lamun Perairan Pulau Lepar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (Skripsi) Jurusan Perikanan. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Azkab, M. H. 1988. Pertumbuhan dan Produksi Lamun, Enhalus acoroides di Rataan Terumbu di Pari Pulau Seribu. P3O-LIPI, Teluk Jakarta: Biologi, Budidaya, Oseanografi, Geologi dan Perairan. Balai Penelitian Biologi Laut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI, Jakarta.
Eki, N.Y., Sahami, F., Hamzah, S.Y., 2013. Kerapatan dan Keanekaragaman Jenis Lamun di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara. Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 1(2): 65 – 70.
Faiqoh, E., Wiyanto, D. W., Astrawan, I G. B. 2017. Peran padang lamun selatan Bali sebagai pendukung kelimpahan ikan di perairan Bali. Journal of Marine Aquatic Science, 3(1), 10-18.
Fernandes, D. A. O., dan Podolsky, R. D. 2011. Developmental consequences of association with a photosynthetic substrate for encapsulated embryos of an intertidal gastropod. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology, 407(2), 370–376. https://doi.org/10.1016/j.jembe.2011.07.033
Gosari, B. A. J., dan Haris. A. 2012. Studi Kerapatan Dan Penutupan Jenis Lamun Di Kepulauan Spermonde. Jurnal volume 22, No. 3. Universitas Hasanuddin Makassar.
Harminto, S. 2003. Taksonomi Avertebrata. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
Hitalessy, R. B., Leksono, A. S., & Herawati, E. Y. 2015. Struktur Komunitas Dan Asosiasi Gastropoda Dengan Tumbuhan Lamun di Perairan Pesisir Lamongan Jawa Timur. J-PAL, Vol. 6, No. 1, 2015, 6(1), 64–73.
Ilvita, W., Gde, P., Julyantoro, S., & Wulandari, E. 2019. Asosiasi Echinodermata pada Ekosistem Padang Lamun di Pantai Samuh, Nusa Dua, Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences 5(1), 100-108 (2019), 5, 100–108.
Irawan, W. 2008. Struktur komunitas moluska (Gastropoda dan Bivalvia) serta distribusinya di Pulau Burung dan Pulau Tikus, Gugusan Pulau Pari Kepulauan Seribu. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. 25 hlm.
Kusnadi, A. 2009. Molluska Padang Lamun Kepulauan Kei Kecil. Penerbit LIPI Press. Jakarta. 187 Hal.
Latuconsina, H., Sangadji, M., Dawar, L., 2013. Asosiasi Gastropoda pada Habitat Lamun Berbeda di Perairan Pulau Osi Teluk Kontania Kabupaten Seram Barat. Ilmu Kelautan dan Perikanan. 23(2): 67 -78.
Michael, P. 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Universitas Indonesia, Jakarta.
Nontji, A. 2005. Laut Nusantara Edisi Ke-4. Jakarta: Djambatan.
Nybakken, J. W. 2000. Biologi Laut; Suatu Pendekatan Ekologis. Terjemahan dari Marine Biology and Ecology oleh Eidman, M. koesoebiono. PT. Gramedia, Jakarta.
Odum, E. P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi Edisi Ketiga. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.
Paillin, J.B. 2009. Asosiasi Inter-Spesies Lamun di Perairan Ketapang Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal TRITON. 5 (2): 19-25.
Pratiwi, R. 2011. Asosiasi Krustasea Di Ekosistem Padang Lamun Perairan Teluk Lampung. Jurnal. Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI.
Ramili, Y., G. Bengen, D., H. Madduppa, H., & Kawaroe, M. (2018). Struktur dan Asosiasi Jenis Lamun di Perairan Pulau-Pulau Hiri, Ternate, Maitara dan Tidore, Maluku Utara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 10(3), 651–666. https://doi.org/10.29244/jitkt.v10i3.22476
Saripantung, G.L., Tamanampo, J.F., Mano, G., 2013. Struktur Komunitas Gastropoda di Hamparan Lamun Daerah Intertidal Kelurahan Tongkeina Kota Manado. Ilmiah Platax. 1(3): 102-108.
Seanger P, D Gatside & S Funge-Smith. (2012). A Review of Mangrove and Seagrass Ecosystems and Their Linkage to Fisheries Management. FAO Regional Office for Asia and the Pasific. Bangkok.
Short, FT dan R Coles. 2003. Global seagrass research method. Amsterdam: Elsevier Science.
Suhud, M. A., & Pratomo, A. 2012. Struktur Komunitas Lamun Di Perairan Pulau Nikoi. Departement S-1 of Marine Science Faculty of Marine Science and Fisheries, Maritime Raja Ali Haji University.
Syari, A. I. 2005. Asosiasi Gastropoda di Ekosistem Padang Lamun Perairan Pulau Lepar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Skripsi. Bogor: IPB Press.
Thomlinson, P.B. 1974. Vegetative morphology and meristem dependence - the Foundation of Productivity in seagrass. Aquaculture 4: 107-130.
Wahab I, Kawaroe M, Maddupa H.2018. Perbandingan kelimpahan makrozoobentos di ekosistem lamun pada saatbulan purnama dan perbani di Pulau Pangang Kepulauan Seribu Jakarta. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 10(1):10.
Yulinda E, Efriyeldi, Yoswaty D. 2018. Korelasi antara kerapatan lamun dengan kepadatan gastropoda di perairan pulau Poncan Gadang Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Kelautan. 1(1):13.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors of articles published in Jurnal EMS are permitted to self-archive the published/PDF version anywhere.