Dampak dari Penambahan Ekstrak Kulit Pisang (Musa Balbisiana) dalam Pembuatan Sabun Cair yang Menggunakan Crude Palm Oil Sebagai Bahan Dasar

Penulis

  • Ema Lisa Febri Yani Politeknik LPP Yogyakarta
  • Muhammad Nur Fadillah Politeknik LPP Yogyakarta
  • Nadia Asiffah Politeknik LPP Yogyakarta
  • Ratna Sri Harjanti Politeknik LPP Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.55448/acqqc768

Abstrak

Indonesia adalah produsen Crude Palm Oil terbesar di dunia, tercatat menurut BPS 2021 berhasil memproduksi 45,1 juta ton. Disisi lain BPS juga mencatat bahwa lima tahun terakhir terjadi peningkatan produksi pisang nasional dengan rata-rata 5,2% pertahun. Hal tersebut disertai dengan meningkatnya konsumsi pisang rumah tangga tahun 2021 mencapai 2,39 juta ton. Kondisi ini mengakibatkan perlunya pengelolaan limbah kulit pisang dalam memanfaatkan biomassa kulit pisang, sehingga tujuan penelitian ini memanfaatkan kandungan kulit pisang menjadi produk sabun kecantikan. Metode yang digunakan adalah saponifikasi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Politeknik LPP yang bertujuan mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kulit pisang pada pembuatan sabun cair. Analisa yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pH, alkali bebas, bobot jenis,  anti bakteri, dan uji organoleptik. Hasil uji organoleptik terbaik pada sampel D dengan variasi 1 mL ekstrak kulit pisang, sedangkan seluruh variasi sabun cair ekstrak kulit pisang pada penelitian ini memenuhi standar SNI 4085:2017 untuk nilai pH dan analisa alkali bebas.

Referensi

Agustina, N. A., & Tarigan, T. A. (2021). Pengaruh Variasi Larutan KOH terhadap Kualitas Sabun Berbahan Minyak Jelantah dan Ekstrak Bunga Cengkeh. Jurnal Indonesia Sosial Tekologi, 2.

Anggraini, D., Sri Rahmides, W., & Malik, M. (2012). Formulasi Sabun Cair dari ekstrak Batang Nanas (Ananas cosmosus. L) untuk Mengatasi Jamur Candida albicans. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia, 1(1), 30–33.

Asnani, A., Delsy, E. V. Y., & Diastuti, H. (2019). Transfer Teknologi Produksi Natural Soap-Base untuk Kreasi Sabun Suvenir. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement), 4(2), 129. https://doi.org/10.22146/jpkm.33581

Basiron, Y. (2005). Palm oil. In Dalam Shahidi F (Ed).Bailey’s Industrial Oil and Fat Product (Dalam Shah, Vol. 2). Dalam Shahidi F (Ed).Bailey’s Industrial Oil and Fat Product. https://doi.org/10.1002/047167849X.bio071

BPS. (2021). Direktori Perkembangan Konsumsi Pangan. In Kementerian Pertanian RI (Vol. 3, Issue Tahun 2020).

BPS. (2022). STATISTIK KELAPA SAWIT INDONESIA 2021. In Badan Pusat Statistik (Vol. 6, Issue November).

Epstein, H. (2009). Skin Care Products. In Handbook of Cosmetic Science and Technology, Third Edition (Andre O. B). https://doi.org/10.1201/b15273-12

Gafar, M. K., Itodo, A. U., Warra, A. A., & Abdullahi, L. (2012). Extraction and physicochemical determination of garlic (Allium sativum L) oil. International Journal of Food and Nutrition Science, 1(2), 4-7,4. http://researchpub.org/journal/ijfns/number/vol1-no2/vol1-no2-1.pdf

Mardiana Rosa, Yuniati, D. F. S. (2022). Pemanfaatan Limbah Organik Kulit Pisang Awak (Musa Balbisiana) Sebagai Bahan Sediaan Sabun Padat Untuk Menangkal Radikal Bebas. Lantanida Journal, 10(1), 1–85.

SNI. (1996). Standar Mutu Sabun Mandi Cair. National Standardization Agency of Indonesia, 1–15.

SNI 4085. (2017). Standar Mutu Sabun Mandi Cair. National Standardization Agency of Indonesia.

Unduhan

Diterbitkan

10-05-2024

Terbitan

Bagian

Artikel

Cara Mengutip

Febri Yani, Ema Lisa, Muhammad Nur Fadillah, Nadia Asiffah, and Ratna Sri Harjanti. 2024. “Dampak Dari Penambahan Ekstrak Kulit Pisang (Musa Balbisiana) Dalam Pembuatan Sabun Cair Yang Menggunakan Crude Palm Oil Sebagai Bahan Dasar”. Jurnal Ekologi, Masyarakat Dan Sains 5 (1): 87-92. https://doi.org/10.55448/acqqc768.